Jumat, 26 September 2014

Lorong #1

duduk diam sambil sedikit tersenyum dan tersipu malu, memandang layar dekstop yang tak berkedip menantang radiasi berjam-jam hanya untuk menikmati suasana membeli angan dan melody yang sedari tadi menemani waktu.
 jam itu seakan membawaku masuk dalam zona yang tidak ku inginkan, musik sayu menemani angan yang menerobos kedalam lorong hati yang tak ada dinding pembatas dan tak ada atap pelindung. hari ini pertemuan pertamaku dengan lorong itu, lorong yang entah  membawaku kemana, membawa keluar atau kedalam, membawa menuju cahaya atau kegelapan, terus kepermukaan atau kedasar.

matahari dan kicau burung mengawali hari ini, awan dibagian timur nampaknya sedang mendung, entahlah pertanda hujan atau hanya biasan pandang hati yang sedang mendung saja.

"haii..' seseorang menyapa dari sebelah kiri, sedikit menengok tapi tak sepenuhnya.
aku hanya diam tetap dalam posisi tegap dan memandang langit bagian timur.
"sendiri?" tanyanya dengan suara yang serak.
pertanyaan yang tidak harus dijawab, karena sudah jelas aku sendiri dengan sepeda mini sporty.
bergegas berdiri lalu pergi.
"kok pergi ?" orang itu bertanya.
Tidak penting dan tak perlu ada jawaban, dengan suara kecil aku menggerutu merasa kesal dengan tingkah orang yang tidak pernah ku kenal sebelumnya.
"membuang waktu" lirih ku.

continue...