Entah seberapa banyak doa yang terucap untuk mengiringi langkah ini, seakan goyah jiwa ini secepat itu juga Tuhan datang dan mengoyak semua luka dan dibalut dengan kain-Nya.
Perjalanan ini seakan begitu singkat, ketika menatap kedepan yang "katanya" akan bahagia , namun langkah ini begitu berat ketika harus membuka mendung dan tumpukan debu yang seketika menjadi sekelebat menutupi semua mimpi. "katanya" orang-orang hidup dengan pilihannya, namun tak semua hal mampu dipilih dan hasilnya akan menyelamatkanmu dari kepahitan, terkadang juga orang lain menjadi andil menjadi bagian dalam hidupmu yang tidak tau mereka datang untuk apa, yang "katanya" akan menjadi teman dalam kehidupanmu atau bisa jadi musuhmu yang siap kapan saja merenggut kebahagiaanmu. Mimpi mungkin memang benar akan mampu diraih dengan kerja keras "katanya". Namun tidak semua orang mendapatkan mimpinya walau bekerja keras, yang ku tau semua akan mendapatkan bagian terbaiknya sesuai dengan kerja kerasnya. Malam ini semua cerita selalu menggunakan "katanya" mulut-mulut yang senang bergosip pun bilang "katanya" semua orang hidup karena mendengar kata-kata orang lain dengan tutur yang sama dan kata yang disambung dari lidah kelidah lainnya entah melalui suara perut atau apalah suara dada yang selalu berujung dalam kata singkat yang berakhiran kata kepunyaan "katanya".
Risih memang, namun itulah hidup ketika segala sesuatu seakan kaku, dan tak bisa bergerak "move" dari satu sisi ke sisi lainnya, mungkin semua akan terasa berat dan kembali lagi "katanya" hidup harus move on, move on dari apa yang saat ini membuatmu terpuruk, TAPI siapa yang mau peduli dengan kehidupan satu sama lain jika semua orang selalu hanya berpendapat dan memberi solusi namun tidak memberikan kesimpulan yang harus dikerjakan apa bedanya dengan gendang yang terus berbunyi dan gelang-gelany yang terus menggerincing namun tidak memberikan arti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar