Kamis, 24 Maret 2011

gw suka nulis.. kenapa???

hmmm dibilang hobby kg juga , tapi kalo dibilang talent ,, iya banget ...

gw suka nulis sejak kelas 3 SMP,,, guru gw yang bilang kalo nulis itu biasa bikin hati tenang, dan kebetulan guru sekolah gw itu seneng banget ama gw, katanya kelakuan gw baik, ank pintar dan blaaaa blaaa ,, kg pengen sombong hehehe

semuanya dimulai ketika , aku membuat sebuah CERPAN yang ku tempel di mading sekolahku ,,, aku takut kalo ketauan , karena waktu SMP aku pemalu ,,, kg sepercaya diri sekarang ,, aku jarang ngomong dan jarang curhat dan semua kekesalan serta segala rasa yang ada di hati gw , gw limpahkan dibuku harian sampai buku harianku penuhhh...

bisa dibilan aku anak yang aneh tidak terbuka dan selu menutupi segalannya ,, bukan berarrti gw kg bisa bersosialisasi tapi gw itu pemalu dulu...
tapi dibalik rasa malu gw juga anak yang hiperaktif ,,, ikut acara ini itu, dan kegiatan ini itu yang bikin gwbanyak teman dan disukai guru-guru...

eitttsss balik lagfi kecerpan.
gw kg berani bilang karangan itu karangan gw karena ,, isi ceritanya adalah HOROR ....
saat gw nulis cerita itu, anak-anak satu sekolahan pada bingung siapa yang nulis tu cerita karena kg ada keterangan penulis dan ceritanya terus bersambung ... sampai saat edisi ke sepuluh cerita yang ku tulis akhirnya tamat dan ku tuliskan pengarangnya adalah aku ,,, NIA PEBRIANTY , sampai akhirnya mulai dari situ aku mulai dikenalll- anak-anak ,,, kenapa ??? karena cerita hororku bertepatan lokasi yang ada dalam sekolah dengan isi ceritaku setelah seminggu ceritaku berakhir tiba-tiba kejadian yang ada dalam cerita kejadian ,,, teman-teman disekolahku banyak yang kesurupan persisss sama kaya cerita yanga adaaaaaaadddaaa dimading ,,, semula ank-anak yang nggak kenal gw mendadak nyamperin dan nanyai in isi cerita gw ,,, padahal gw kgg tau apa-apa tiba-tiba cerita gw nyata...

semenjakkk kejadian itu gw jadi dikenal dan berasa kaya topik pembicaraan satu sekolahhh...

setelah beberapa bulan guru-guru yang tau aku bisa nulis ngendaftarin gw ikut lombah menulis cerpen di ajang tabloid expo pelajar...

dan nggak disangka-sangka gw jadi juara ,,, dan mendapat juara dua dan pialanya disumbangkan kesekolah...... senang dan judul cerita gw "THIS IS MY LIFE " berkesan rasannyyya menjadi junior penulis ...... :)

dan isi cerpen gw yang dapat juara adalah kayak gini
Inilah hidupku, yang penuh dengan cerita .
Usiaku kini tepat 14 tahun , usia yang sudah cukup untuk mengenal indahnya dunia remaja, ulang tahun ku yang kali ini dirayakan ayah dan ibu dengan meriah, semua teman sekolah ku datang dengan wajah yang gembira dan bersemangat . “ Reyha Natasya” namaku tercantum indah diatas ku , dan hari ini aku merasa menjadi ratu sejagat disini.
Setelah beberapa hari setelah acara meriah yang diadakan di rumahku , aku merasa kurang enak badan , entahlah oleh kenapa, mungkin karena aku kelelahan atau aku terlalu gembira pada saat kemaren, sehingga hari ini fisikku menjadi drop.
Setelah beberapa hari ternyata penyakitku tak kunjung sembuh, fisikku semakin lemah, dan terpaksa ijin sakit ku diperpanjang , dan aku pun tidak bisa berkumpul dengan teman-teman untuk beberapa hari sampai menunggu aku sembuh.
Seminggu sudah aku dirumah tak berdaya karena sakit yang ku derita , seorang dokter yang datang kemaren tampaknya tak datang lagi untuk memeriksaku, atau memberitahukan hasil darahku yang sudah ia ambil dengan jarum suntik yang sungguh menyakitkan itu. Ku lihat ayah dan ibu tampak khawatir dengan keadaanku yang semakin parah , namun aku merasa aku baik-baik saja hanya seperti menderita sakit biasanya , yang lesu dan tak bersemangat.
kringggg.... kringggg telepon rumah berbunyi ..
“halo..!” kata ibu
Dan aku tak mendengar lagi apa yang mereka bicarakan , karena aku mengantuk dan terlelap tidur.
Huhh sudah sore , aku terbangun dan menatap ibu yang sedang lesu duduk disebelahku , dengan pucat dan wajah khawatir yang sangat amat.
“kenapa bu..?” tanyaku khawatir.
“tidak.... tidak apa-apa.. tidur saja lagi nak, istirahat saja...!” jawab ibu lembut sambil mengelus kepalaku.
“bu kenapa keadaan ku tidak membaik-membaik juga..?” tanyaku pada ibu sambil menatap dengan pasti.
“kamu pasti sembuh ..!”jawab ibu.
Titttt....tit..... suara mobil ayah mengelakson dari luar.
“Kemana saja sih mas , Reyha sakit malah nggak ada dirumah.. keluyuran kemana-mana..!!” kata ibu dengan suara keras sambil memarahi ayah yang baru pulang.
“saya ini kerja , buat kamu, buat reyha , buat makan kita..!” jawab ayah dengan suara keras dan sambil membanting tasnya yang penuh dengan tumpukan kertas, kearah ibu.
Pertengkaran ini menyakitkan aku, semua membuatku menderita , ayah ibu seakan tak memikirkan perasaanku yang melihat mereka bertengkar.
“ayah ibu berhenti...” teriakku sambil menangis dalam keadaan lemah.
Tapi tampaknya mereka tak memperdulikan aku yang terus menjerit melihat mereka bertengkar.
“kamu keluyuran tanpa perduli kami dirumah , Reyha sakit parah pun kamu tidak perduli!” kata ibu, ia menyebutkan aku menderita penyakit parah , apa penyakitku ibu tidak pernah cerita , hatiku berdegup kencang dan semakin kencang , kakiku bergetar mendengar ayah yang terus meneriaki ibu. Ibu pun berteriak sangat keras dan teriakan ibu menggema ditelingaku, dan semua buyar ketika itu juga, aku terlelap dan tak sadarkan diri.
Semua seakan berbeda saat aku sadar dan menatap isi sekeliling rumahku.semua berantakan, guci-guci hias yang menghiasi sisi-sisi rumahku pecah berantakan . aku bingung apa yang terjadi tadi , tampaknya pertengkaran itu berlanjut dahsyat saat aku terlelap. Ku lihat ibu menangis tersedu-sedu sambil trus membersihkan pecahan-pecahan kaca itu .
Aku tak berani menyapa ibu , karena tampaknya ibu memang tidak bisa diganggu ,hari semakin larut, aku pun mencoba berjalan keluar mencari ayah yang tak ada didalam rumah.
“awwww...” teriakku ..
“kenapa?” tanya ibu panik.
“aku terinjak beling.” Jawabku Seketika saja darah mengalir deras dari telapak kakiku .
“astaga sayang , kamu seharusnya jangan jalan kemana-mana dulu , udah tau disini banyak beling , darah kamu ini sulit dicari.” Kata ibu dengan nada yang cepat dan sangat panik.
“darah ku sulit dicari? Maksudnya apa bu?” tanyaku .
“nggak .. nggak papa.” Jawab ibu gelagapan .
“ibu aku kenapa,,, aku sakit apa bu..?” tanyaku sambil menangis dan berharap ibu memberikan jawaban yang sejujurnya padaku.
“tidak.. tidak kamu tidak sakit apa-apa!” jawab ibu sambil menangis dan seakan menyembunyikan penyakitku .
“ibu ,, tolong jujur bu , aku kenapa? Sakit apa aku bu..?! aku ingin sembuh bu..!” jawabku sambil menciumi tangan ibu.
“duduklah dulu sayang,, tidak usah menangis .. kamu pasti sembuh!” kata ibu meyakinkanku dengan suara sedikit bergetar.
“aku sakit apa bu , aku takut !” kataku pada ibu sambil ketakutan.
“kamu menderita leokimia sayang!” kata ibu sambil menangis dan memluku.
“penyakit apa itu bu, apa penyakit itu bisa sembuh, atau membawaku mati bu?” jawabku pada ibu masih dalam dekapan hangat ibu dan aku tak mendengar apa jawab ibu, karena aku tak sanggup lagi menahan tubuhku yang lemah .

Aku pun sadar dan kulihat kakiku diperban , dan aku bukan dirumah , tampaknya aku dirumah sakit, yae benar aku berada dirumah sakit, dengan tangan yang diimpus, mana ayah dan ibu. Tak kulihat mereka disini menemaniku , hanya ada seorang perawat wanita yang cantik disebelahku dan nama yang tercantum dibajunya adalah Angel, sambil menyusun dan mengatur letak meja dan lemari kamar rumah sakit yang kudiami ini.
“mbak ayah dan ibuku mana?” tanyaku pada perawat itu.
“ ogh... mereka tadi keluar sebentar, mengurus sesuatu.” Jawabnya lembut.
“mengurus apa?”
“entahlah , sebaiknya kamu istirahat saja.” Jawabnya.
“mbak ada HP?” tanyaku .
“ada, emangnya kenapa ?”
“aku boleh pinjam ?” tanyaku.
“silahkan tapi jangan macam-macam yae .” jawabnya dengan nada menggoda , sambil menyodorkan Hp-nya.
“pinjam sebentar yae mbak , aku mau nelpon ibu.” jawabku.
“yae “
Tapi tampaknya telpon ku dari tadi tak diangkat ibu , ku coba menelpon ayah , itu pun tak diangkatnya.
“ini ..!” kataku pada perawat itu sambil mengembalikan HP-nya .
“kenapa?” tanyanya .
“tidak ada yang mengangkat telponku mbak, beginilah susahnya menjadi seorang gadis malang.” Kataku bersedih.
“husss... tidak boleh bicara seperti itu, kamu masih beruntung hidup dalam keluarga yang mampu.” Kata-katanya seakan menyentuhku dan aku merasa tenang.
“tapi aku tidak pernah bahagia mbak, seakan Tuhan meninggalkan aku.” Jawabku, dan tak terasa air mataku menetes.
“ada saatnya Tuhan beri kita kebahagiaan dan ada saatnya Tuhan buat kita menangis “ jawabnya dengan tenang.
Aku seakan berada di surga dan yang sedang bicara denganku ini adalah salah satu malaikatnya.
Waktuku di Rumah sakit ini tampaknya semakin panjang ,setahun sudah aku ditempat ini, setelah aku tahu penyakit yang kuderita bukanlah penyakit biasa, penyakit yang membutuhkan berkantong-kantong darah orang lain yang membuatku hidup. Setahun juga ayah dan ibu sudah bercerai, mereka bergantian mengunjungiku serta teman-temanku pun menjengukku bergantian dan kini sudah jarang sekali. Dan bahagianya aku , seorang malaikat ini selalu bersamaku menemaniku dikamar ini , semenjak ayah dan ibu bercerai , ia merawatku , ia tak menggapku siapa, ia seakan menganggapku terpenting baginya .
“sarapan pagi ini, seperti biasa!” katanya bersemangat sambil membawakan makan pagiku.
“ahhh bosan makan ini terus .” jawabku ,sambil mendorong menjauhi makan pagiku .
“kenapa ?, bosan?, inilah makanan yang harus kamu makan disini, selamat menikmati hahahah.!” Jawabnya sambil tertawa, mencoba menghiburku.
“tidak lucu.” Jawabku singkat dan menarik selimutku menutupi mukaku, yang menolak memakan makanan pagi yang sudah membosankan ini .
“ayolah makan pintar . . nanti sakitnya nggak bisa sembuh .”
“nggak ada makanan lain apa? Tiap hari makan itu-itu aja menunya, boring udah setahun lauknya itu-itu aja , pantesan masyarakat rumah sakit nggak ada yang sehat , pada sakit semua!” jawabku cetus.
“kalo makananya enak ,bukan rumah sakit namanya tapi restourant.” Jawabnya lembut.
“aku mau makan spagety dan burger big chess .”kataku dengan nada menuntutnya , agar segera menyajikannya. Tiba-tiba ia meninggalkan aku begitu saja, apa dia marah padaku.
Setelah beberapa lama mbak Angel meninggalkan aku, seorang laki-laki tampan tiba-tiba masuk kekamarku dengan membawakan , makan pagi yang berisikan spagety dan burger big chess yang ku pesan dengan mbak angel.
“loh...loh kok mas yang membawakan .. bukanya aku tadi.” Belum selesaiku bicara.
“ini Angel yang pesenin buat kamu!” jawabnya , dan ia duduk di sebelahku .
“mas siapa?”
“ tunangan Angel.”jawabnya.
“wahh tunangan mbak Angel ganteng yae hahahah...” kataku sambil memujinya .
“ahh kamu bisa aja, emangnya Angel nggk cerita kalo dia mau menikah?” tanyanya, apa mbak Angel mau menikah ,otomatis ia meninggalkan aku di tempat ini , tak terasa air mataku mengalir , aku takut kehilangan mbak angel.
“nggak ada.” Jawabku lesu.
“lohh kenapa nangis?” tanyanya.
Dan aku tak menjawabnya , mbak Angel tiba-tiba datang.
“ happy brthday to you ... happy brthday to you ... happy brthday... happy brthday ... happy brthday Reyha.” Mbak Angel menyanyi dan sambil membawakan ku sebuah kue tar yang bertuliskan reyha 16 tahun.
“happy berthday sayang... panjang umur moga cepat sembuh.” Kata mbak Angel memelukku .
“mana ayah dan ibuku mbak?”
“mereka cuman bisa nitip pesan katanya jangan bandel,mereka lagi sibuk .”
“jahat... “ teriakku.
“kenapa..!”
“hari ulang tahunku pun mereka tak bisa datang ,bagaimana dengan hari kematian ku.!” Aku menangis tersedu-sedu dalam pelukan mbak Angel yang hangat seperti aku memeluk ibu dulu.
“husssss ... sudahlah mereka sedang sibuk , jangan begitu mereka sedang susah payah mencari uang demi pengobatanmu.”
Mbak Angel memberikan aku sebuah buku diary , entahlah maksudnya apa .
“tulis semua keinginanmu disini .” kata mbak Angel.

Sudah 4 tahun aku disini yae di rumah sakit ini. Keadaan disini sudah menjadi keseharianku. Dan Mbak Angel sudah tak bersamaku lagi ia sudah menikah dengan lelaki yang tampan itu, kini aku tinggal sendiri disini aku merasa sangat kehilangannya , disini aku tinggal bersama perawat-perawat lainnya, yang selalu asik dengan pekerjaannya sendiri, tak seperti mbak Angel yang selalu ada untukku.
Yang ada bersamaku sekarang hanya ada kenangan mbak Angel yang ia berikan padaku sejak 3 tahun lalu yaitu buku diary. Buku ini tak pernah ku isi sesuai dengan perintah Mbak Angel, karena aku masih tak mau mengotori pemberian mbak Angel.
Seiring dengan berjalannya waktu aku pun mengisinya karena banyak hal yang aku inginkan .
Ku mulai satu kata dengan hati,
Keinginanku

Tuhan dengarkan hatiku bicara dan baca kalimat yang ku buat.
To my father: ayah aku sangat mencintaimu dan aku sangat menyayangimu, aku ingin engkau kembali menemaniku disini ayah , menemaniku melawan penyakit yang kuderita ini , aku ingin ayah datang dan menghapus air mataku, kembalilah ayah temani aku ,dalam renung ku jeritkan namamu , yang ku tuntut agar kau hadir bersamaku . aku takkan berhenti berharap untuk bisa bersamamu lagi. Ayah dalam heningku rindu untuk bisa memiliki cintamu, namun kerinduan hanya jadi kerinduan engkau yang dulu mengajarkan arti kehidupan , kini hilang hanya jadi kenangan. Makasih ayah kau jadikan dan buat aku berarti.

To my mother : ibu dari dalam kandungmu, kau sudah menyayangiku , sesudah aku lahir pun engkau begitu, maafkan aku yang sering mengecewakanmu dan maafkan aku yang manja terhadapmu. Kehadiranmu menenangkan batinku. Pelukan mu menghangatkan jiwaku. Ucapanmu sebagai napas kehidupanku.

To mbak Angel : entah apa jadinya aku seorang anak manis,manja yang terserang penyakit ganas yang tak bisa ditolong tanpa darah orang lain.jika tak menemukan seorang malaikat sepertimu, yang menemaniku disaat aku tidak bisa berdiri dan menginjakkan kaki di bumi, kau yang menopangku dan membantu ku untuk terus hidup.semua kata-katamu menyejukan batinku semua ucapanmu larut dalam darahku. Terimakasih atas kasih sayang mu, yang tak kenal lelah membuatku bahagia . aku ingin kau bersamaku selalu untuk terus memeluku.

To all : aku ingin kalian kembali bersamaku, dan kembali mendengarkan cerita kehidupanku selama ini, disaat aku tinggal berdua hanya ada aku dan penyakitku, di saat aku tak bisa bertahan , disaat aku menangis bersama penyakitku. Di saat aku harus menjerit saat darah orang lain masuk kedalam tubuhku. Disaat aku harus meronta ketika benda medis menusukku. Dan satu hal yang ku inginkan tersenyumlah saat akhir kehidupanku.

Kututup buku ini dan aku pun berbaring, ku peluk buku ini, dan aku terus menangis , kepala ku terasa pusing yang teramat sangat , dan mungkin ini sudah waktunya saat aku kembali kesisi Tuhan , dan saat dimana aku harus bertemu dengannya Yang Maha Esa, mataku terlelap dan semuanya gelap.

hahahah sekian berbagi kisahnya semoga bisa diterima :D

Tidak ada komentar: